BISMILLAHHIRRAHMANIRRAHIM

Sekretariat : Jl. Lintas Timur KM. 121 Merlung

Kamis, 15 Juli 2010

Lahan PT. Kumala Jambi Prakasa dipertanyakan

Renah Mendaluh, sengketa pertanahan sering terdengar ditelinga kita, keluh kesah masyarakat miskin mulai terkuak terutama sengketa antara masyarakat dan perusahaan disekitarnya, satu demi satu sengketa tanah mulai tercium kebobrokannya, kali ini PT. Kumala Jambi Prakasa di desa Sungai Rotan keluasan arealnya dipertanyakan, hal ini terungkap setelah redaksi MERTULU METRO mendapat sinyal dari Manto warga Ds. Sungai Rotan bahwa lahan dia diserobot PT. Kumala Jambi Prakasa, akhinya tim Mertulu Metro mengecek langsung ke lokasi dan tak lupa langsung mewawancarai warga yang tergusur lahannya.

Hasil Wawancara redaksi & Manto: Tahukah anda Pimpinan PT. Kumala Jambi Prakasa?
Manto: ya, jelas tahu lah, siapa lagi kalau bukan Zoerman Manaf.

PERUSAHAAN INI MENGELOLA BIDANG APA SAJA?
Manto : ya.. Kalau ini saya kurang jelas, yang pasti di Ds. Sungai Rotan mengelola perkebunan sawit, itupun baru-baru ini saja, dan perlu anda ketahui sebenarnya saya dulunya, 7 tahunan yang silam, orang kepercayaan pak Zoerman sebegai pembuat tapal batas lahan HGUnya, jadi saya tahu betul batasnya, maka semasa itu, saya buat kebun di luar batas ketentuannya dan tahu-tahu sekarang sudah dalam lingkup HGU PT. Kumala, saya heran kok bisa begini.

KIRA-KIRA SIAPA DALANG YANG MEROBAH TAPAL BATAS LAHAN TERSEBUT...
Saya kurang tau pasti yang jelas sebelum lahan dibersihkan seperti yang terlihat saat ini, saya dan ada utusan dari BPN TANJAB BARAT, termasuklah, Pak Siswanto, membuat kesepakatan batas-batas lahan ini, tapi sangat disayangkan, pengukuran ulang/kedua saya tidak diikutsertakan lagi tapi pengukuran kedua ini, pengurus BPN Tanjab Barat tetap pak Siswanto yang ikut pada hari itu, toh ntah kenapa patok tapal batas berubah dari semula.
Dan perlu juga diketahui lahan masyarakat Ds. Sungai Rotan banyak yang tergusur tanamannya seperti durian, duku dll sudah lenyap, terus terang ya..? Dgn siapa kami mohon bantuan untuk menuntaskan hal ini, kami sangat membutuhkan bantuan, coba bpk fikir lahan saya yang tergusur mungkin mencapai 10 ha sebab sewaktu membuatnya beberapa tahun yang silam, ada 9 kelamin yang saya danai untuk menjadikannya perkebunan padi, banyak masyarakat yang numpang menanam padi diareal saya ini ungkapnya kepada redaksi MERTULU METRO tapi sekarang semuanya hanya kenangan belaka, kami hanya bisa mengigit jari tandasnya..

Demi kejelasan permasalahan ini, redaksi menghubungi perusahaan pengelola lahan tersebut yaitu PT. Seruni yang berbatasan dengan PT. Kumala Jambi Prakarsa, Sunardi Askep PT. Seruni mengatakan kami cuma sebagai pengelola dan masalah tapal batas PT. Kumala, urusan BPN Tanjab Barat, hal senada juga dilontarkan Zoerman Manaf via SMS "itu urusan BPN Tanjab Barat".

0 komentar: